Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NABI MUSA AS MELIHAT ALLAH DI DUNIA


Allah Subhanahu Wata'ala Berfirman;

 وَلَمَّا جَآءَ مُوۡسٰى لِمِيۡقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗ ۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِىۡۤ اَنۡظُرۡ اِلَيۡكَ‌ ؕ قَالَ لَنۡ تَرٰٮنِىۡ وَلٰـكِنِ انْظُرۡ اِلَى الۡجَـبَلِ فَاِنِ اسۡتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوۡفَ تَرٰٮنِىۡ‌ ۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوۡسٰى صَعِقًا‌ ۚ فَلَمَّاۤ اَفَاقَ قَالَ سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ


Artinya : Dan ketika itu Nabi Musa datang untuk meminta dengan Kami pada waktu yang telah kami tentukan dan Allah telah berfirman langsung kepadanya, berkatalah Nabi Musa : Ya Allah Tuhanku, mohon tampakkanlah diri Engkau kepadaku agar aku dapat melihat kepada-Mu. Allah pun menjawab : Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-KU, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya seperti sediakala niscaya kamu dapat melihatku. Tatkala itu ALlah menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Nabi Musa pun terjatuh dan pingsan. Maka setelah Nabi Musa sadar kembali, dia berkata : Maha suci Engkau ya Allah, Aku bertaubat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman (Surat Al-A'raf : 143)

Peristiwa yang luar biasa, Subhanallah Nabi Musa mampu menerima kalimat-kalimat Allah, dan ruhnya melihat, mendekat, bergelora kepada apa yang dirindukannya.

Ketika itu, Nabi Musa lupa siapa dirinya, dia lupa dirinya hanyalah manusia yang lemah, dan ia meminta sesuatu yang tidak layak dilakukan manusia di muka bumi ini, dan meminta sesuatu yang tidak dapat dipenuhi manusia di dunia ini. Ia meminta dapat melakukan penglihatan yang teragung, permintaan yang didorong oleh desakan rindunya, dorongan harapannya, gejolak cintanya, dan keinginannya untuk menyaksikan, hingga ia diingatkan oleh kalimat yang pasti.


قَالَ لَنۡ تَرٰٮنِىۡ

“Tuhan berfirman, ‘Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku….”

Karena permintaannya Nabi Musa itu, Allah Azza Wajalla berbelas kasihan kepadanya, dan memberitahukan kepadanya mengapa dia tidak akan dapat melihat-Nya, yaitu bahwasanya ia tidak akan mampu karena manusia yang lemah dan penuh dengan keterbatasan.
Kemudian Allah Subhanahu Wata'ala menyuruh Nabi Musa ;

ceritaislam.com

Kemudian pandangan Nabi Musa mengarah ke bukit itu begitu kokoh dan kuat, dan ternyata bukit yang kokoh dan kuat itu tidak ada apa-apanya dibanding kebesaran dan keagungan Allah Azza Wajalla. Bukit itupun hancur dan luluh berkeping-keping dan Seluruh puncaknya tenggelam hingga terlihat rata dengan tanah, hancur berantakan. ketika Allah memperlihatkan baru hanya cahaya-Nya.

فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا

Artinya : Ketika Allah menampakkan diri-Nya kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu menjadi hancur lulu.

Bagaimana bentuk ‘penampakan diri’ Allah itu? Kita tidak dapat mengetahuinya dan menggambarnya. kecuali dengan penafsiran ulama saja, konon ada yang bilang hanya cahaya-Nya.

Nabi Musa tersentak kaget dan sangat takut, dan berlakulah sesuatu pada keberadaan dirinya sebagai manusia yang lemah.

وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ

“Dan, Musa pun jatuh pingsan. Ia pingsan, tidak sadarkan diri. Maka setelah Musa sadar kembali”


Nabi Musa Menyadari kelemahannya sebagai manusia, dan mengetahui ukuran kemampuannya, dan menyadari bahwa dia telah melakukan permintaan yang melebihi batas. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Engkau, tak mungkin mata manusia dapat melihat dan memandang-Mu.

Kemudian Nabi Musa berkata ;

 سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ

“‘Mahasuci Engkau Ya Allah, Aku bertaubat kepada-Mu, dari melakukan permintaan yang melampaui batas dan Aku pertama-tama yang  beriman”


Semoga kita semua bisa melihat Allah didalam surga-Nya. Amien ya Rabbal Alamin

Hafiz Adriansyah
Hafiz Adriansyah Aku hanya seorang guru mengaji dan guru Agama Islam di sekolah Highscope Indonesia. Aku Alumni Gontor dan Al-Azhar Mesir. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat untuk kita semua. Amien

1 komentar untuk "NABI MUSA AS MELIHAT ALLAH DI DUNIA"